ISFiT adalah kegiatan International Student Festival in Trondheim yang merupakan festival pelajar internasional terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali di Trondheim, Norwegia. Setiap edisi festival memiliki tema khusus yang menjadi dasar berbagai lokakarya, seminar, dan diskusi panel yang menghadirkan pemikir, aktivis, dan pemimpin dunia yang berkaitan dengan isu-isu sosial dan politik yang relevan secara internasional. ISFiT tahun ini mengusung tema “POWER” yang mengajak kita untuk merefleksikan dan mendefinisikan ulang arti “POWER” sebagai kekuatan pengaruh yang digunakan secara bertanggung jawab dalam memberdayakan suara-suara yang terpinggirkan, mendorong keadilan, kesetaraan, dan perubahan kolektif demi dunia yang lebih berbelas kasih.

Festival ini bertujuan untuk menjadi tempat diskusi, debat, pertukaran ide, pengalaman, menjalin dan membangun persahabatan maupun networking antara mahasiswa dari berbagai negara mengenai berbagai isu global, seperti isu sosial, politik, dan budaya yang relevan dengan perkembangan dunia saat ini, Terdapat 450 mahasiswa S1-S3 di 155 negara yang terpilih untuk menghadiri kegiatan ini dan tersebar di 18 kelas besar, yaitu Economics, Education, Fashion Industry, Freedom of Speech, Language and Communication, Media Power, Politics, Power in Healthcare, Research Technology and Science, Susstainability, dan beberapa kelas lainnya yang ada untuk membahas tema POWER disetiap subtopik kelasnya.

Saya Eunike Makaruku, mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Universitas negeri Yogyakarta merupakan salah satu peserta terpilih untuk menghadiri kegiatan tersebut pada kelas Susstainability mewakili Indonesia dan Almamater. Selama kurang lebih 2 minggu (13-24 Maret 2025) menghadiri kegiatan yang melibatkan banyak topik untuk didiskusikan, kemudian dikomunikasikan melalui debat, presentasi, poster, bahkan saling sharing satu dengan yang lain mengenai hal yang kami dapatkan di ruang-ruang kelas ketika dinner dan pada saat waktu kegiatan outdoor lainnya. Selama saya berada di kelas Susstainability, kami membahas isu-isu global seputaran SDGs, topik yang diangkat untuk di diskusikan dan dibicarakan bisa mengandung beberapa poin tujuan dari SDGs itu sendiri. Selain hadir dan bertukar pikiran di ruang-ruang kelas, ada pula kegiatan lainnya yang menghubungkan semua peserta, seperti berbagai macam seminar, Walk Of Peace, Cultural Market, Snowday, Walking Tours, EMBL Kafatos Lecture, serta berbagai event lainnya.

Selain itu, saya juga diberikan kesempatan untuk hidup bersama host family yang merupakan warga asli Norwegia, yaitu keluarga Sir Joar dan Mom Hilda. Selama hidup bersama dengan mereka, banyak hal yang kami diskusikan di meja makan setiap breakfast dan dinner. Senang bertukar informasi mengenai system Pendidikan, politik, sosial, dan budaya. Saya banyak belajar mengenai cara hidup keseharian mereka yang teratur dan peduli akan lingkungan, cara mereka bersikap dan bersosialisasi satu dengan yang lain. Senang rasanya bisa menjadi bagian dalam kehidupan keluarga mereka meski hanya beberapa minggu lamanya. Besar harapan setelah mengeikuti kegiatan ini, para peserta dapat meningkatkan kesadaran terhadap isu global, kemampuan komunikasi dan kerjasama lintas budaya, serta membangun jaringan sosial internasional untuk berkolaborasi menjadi agen perubahan pada setiap bidang yang digeluti.(Nike/HnR)