Teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini kian merambah berbagai aspek pendidikan, termasuk dalam mendukung mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah yang berkualitas. Dalam era di mana kemajuan teknologi telah merasuki segala lini, AI hadir sebagai inovasi yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi tantangan penelitian dan menghasilkan karya ilmiah yang lebih akurat dan terstruktur. Mahasiswa sering kali dihadapkan pada beban akademik yang kompleks. Mulai dari riset literatur, pengumpulan data, hingga analisis matematis yang mendalam, seluruh proses ini memerlukan ketelitian dan waktu yang tidak sedikit. Penggunaan AI dalam proses penelitian menawarkan bantuan konkret dalam mempermudah setiap tahapan tersebut. Dengan AI, mahasiswa dapat mengakses berbagai referensi literatur terkini secara otomatis, menyusun data statistik dengan lebih cepat, serta melakukan pengecekan tata bahasa dan sintaksis untuk memperhalus kualitas tulisan ilmiah mereka.

Program Studi Magister Pendidikan Matematika mengadakan acara Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Acara ini dibuka oleh Koorprodi, Prof. Dr. Agus Maman Abadi, M.Si., dengan moderator acara, Hilda Widia Rita Hamid, S.Pd., dan Narasumber yaitu Hadi Nur Rahman, M.Pd. Materi yang disampaikan diawali dari brainstroming atau mencari ide menggunakan AI dengan referensi yang dapat dipercaya, sehingga dapat menghasilkan riset literatur yang baik. Selanjutnya diperkenalkan juga AI yang dapat mempercepat proses mencari literatur ilmiah dengan proses yang cepat dan sesuai dengan tema yang diinginkan, serta memastikan bahwa literatur yang diambil dan disadur sudah sesuai dengan kata kunci bahkan pertanyaan penelitian yang diajukan. Setelah semuanya diperkenalkan, materi ditutup dengan memperkenalkan cara mengetahui isi artikel yang telah dikumpulkan dengan efektif, dengan menyeleksinya menggunakan AI dengan fungsi berbeda. Dengan berbagai proses dan rangkaian yang sebelumnya dilakukan, diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan referensi karya ilmiah yang sesuai dengan tema yang diinginkan, dengan tetap menjaga keterbaharuan yang relevan dan dibutuhkan di dalam dunia pendidikan, terutama pada penelitian di bidang matematika.

Sebagai narasumber, Hadi Nur Rahman juga mengemukakan bahwa, meskipun AI membawa banyak manfaat, tantangan etika juga muncul. Beberapa dosen dan pakar pendidikan mengingatkan bahwa AI sebaiknya diposisikan sebagai alat bantu, bukan pengganti kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa. Penggunaan AI yang bijak diharapkan dapat menjadi solusi tanpa menghilangkan esensi keilmuan yang seharusnya dimiliki setiap mahasiswa. Penting bagi mahasiswa untuk tetap memiliki keterampilan riset mandiri serta pemahaman yang mendalam dalam setiap analisis yang dilakukan, karena hal ini merupakan nilai inti dari proses pendidikan terutama pada tingkat magister di pendidikan matematika.

Melalui pemanfaatan AI yang tepat, diharapkan mahasiswa S2 Pendidikan Matematika dapat menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya unggul dari sisi teknis, tetapi juga relevan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan. Dengan demikian, AI dapat menjadi mitra strategis bagi mahasiswa dalam mewujudkan kualitas penelitian yang lebih tinggi, membuka peluang kolaborasi, serta mendorong inovasi dalam pendekatan pembelajaran matematika. Di masa depan, semoga AI dapat terus berkembang sejalan dengan integritas akademik yang kuat, membantu mahasiswa dalam menyumbangkan karya ilmiah berkualitas yang membawa dampak positif bagi dunia pendidikan. (HnR)